cerpen pengalaman pribadi
Aku dan Mereka
Pagi hari itu dihari kamis, cuacanya sangat cerah untuk berangkat menuju sekolah. Sesampainya disekolah seperti hari-hari biasa aku dan teman-temanku melaksanakan kegiatan imtaq dilapangan sekolah. Setelah kegiatan imtaq selesai aku dan tema-temanku langsung masuk ke dalam kelas.Pada saat jam pelajaran hari itu keadaan kelasku dalam keadaan ricuh, padahal pada saat itu sedang berlangsung pembelajaran matematika. Akan tetapi guru yang mengisi mata pelajaran tersebut tidak perduli terhadap keadaan kelas yang sangat ricuh.
Tiba-tiba pada saat keadaan kelas masih dalam keadaan ricuh salah seorang temanku berteriak karena kesurupan. Seketika itu keadaan kelaspun bertambah ricuh dari keadaan yang sebelumnya karena panik dengan keadaan temanku yang sedang kesurupan itu.
Aku melihat orang yang berani merasuki tubuh temanku itu. Namun aku hanya bisa diam menyaksikan kejadiaan itu berlangsung karena aku takut orang itu tau aku bisa melihat keberadaannya dan ia mulai mengikutiku.
Hari ini aku dan teman-taman seangkatanku mengikuti kegiatan pelantikan anggota baru pramuka. Kami sudah harus berada disekolah pukul 15.00 untuk melaksanakan gladi. Setelah gladi kami menunaikan ibadah shalat ashar. Setelah itu kami menunggu waktu shalat maghrib. Selesai menunaikan shalat maghri kami mengaji bersama. Pada saat kami mengaji mulai banyak anak-anak yang mulai berteriak kesakitan karena kesurupan.
Saat itu aku merasakan hawa dingin disekitarku. Seketika itupun bulu kudukku berdiri dan jantungku berdetak kencang. Aku melihat kearah atas tepatnya kearah ruang gedung kelas 8 dan kearah pohon kamboja itu. Aku melihat didalam ruang gedung kelas 8 itu terdapat seorang perempuam dan lelaki yang memiliki wajah sedikit hancur berdiri di dalam ruang gedung kelas 8 itu. Sedangkat di ranting pohon kamboja itu aku melihat ada seorang cewek yang sedang duduk sambil menatap kearah kami seakan menyaksikan apa yang sedang terjadi disekitar kami.
Aku tersadar dari penglihatanku karena teman yang berada disampingku menyenggol lenganku. Dia menawarkanku untuk beristirahat diruang UKS karena mukaku terlihat pucat dan dipenuhi oleh keringat dingin. Namun aku menolaknya. Aku meminta tolong kepadanya untuk menemaniku ketoilet.
Saat sedang mengantri untuk memakai toilet yang karena kebetulan saat itu sedang banyak yang ingin menggunakan toilet tiba-tiba lampu yang berada ditoilet tepatnya yang dibagian kanan itu padam. Sontak semua yang berada ditoilet itu panic bercampur tegang begitupun dengan aku. Padahal sewaktu itu tidak ada yang berada didekat saklar lampu itu. Namun tak selang beberapa lama lampu itupun menyala dengan sendirinya lagi. Tepat saat itu pula giliranku untuk menggunakan toilet. Akupun dengan segera menyelesaikan keperluanku agar lekas pergi dari sana karena aku tidak tahan lagi berada disana.
Hari-hari selanjutnya aku lewati seperti biasanya. Akan tetapi aku sering merasakan badanku terasa sakit dan berat. Khususnya pada bagian tangan dan kaki, perutku pun sering terasa kram. Aku juga sering mengalami kerasukan seperti teman-temanku yang lainnya. Aku tidak mengetahui alasan mengapa dia merasuki tubuhku. Kejadian itu sudah aku alami sebanyak 3 kali. Aku tau bahwa dia sering mengikutiku sampai dirumah dan aku tidak berani mengatakan pada siapapun tentang hal ini. Namun tak sampai seminngu dia sudah berhenti mengikutiku karena aku ketahuan membawa orang asing kedalam rumah. Hal ini diketahui leh ayahku yang baru pulang dari dinas keluar kota. Aku tidak mengetahui apa yang ayahku lakukan kepada orang yang sudah mengikutiku itu hingga dia berhenti mengikutiku.
Beberapa tahun kemudian aku sudah menduduki bangku kelas 9. Pada saat pembagian ruang kelas, kelasku mendapatkan ruangan di gedung kelas 8 dulu karena pada saat tahun ajaran saat itu ruang gedung kelas 9 yang sebagian sedang dalam tahap renovasi sehingga sebagian kelas 9 mendapat ruang kelas diruang gedung kelas 8 yang lama. Kelasku mendapat ruang kelas diruang kelas yang dulu aku lihat memiliki penghuni.
Awalnya aku mengira kelas ini bakalan seram namun lama kelamaan aku merasa nyaman dengan kelas ini. Pada saat pertengahan semester 1 aku merasakan kurang nyaman berada didalam kelas itu. Aku merasakan tubuhku lemas dan sering mengalami pusing jika berada didalam kelas. Akupun merasakan kejadian dulu terulang kembali, aku merasa ada seorang perempuan yang mengikutiku.
Pernah suatu waktu aku ingin membuka pintu kamarku dan aku terkejut karena dia menampakkan dirinya didepan pintu kamarku yang baru terbuka. Namu aku dengan cepat merubah raut wajah terkejutku menjadi biasa kembali. Dari peristiwa itu aku yakin bahwa ada seseorang yang mengikutiku. Aku tidak mengetahui apa maksud dia mengikutiku.
Beberapa hari kemudian kelasku mendapatkan jamkos(jam kosong) karena guru yang mempunyai jadwal mengajar dikelasku sedang memiliki keperluan yang akhirnya tidak bisa masuk untuk mangajar dikelasku. Kesempatan ini aku manfaatkan sebisa mungkin untuk belajar IPA karena aku memiliki remedial IPA besok. Aku tidak perduli dengan apa saja yang dilakukan oleh teman sekelasku.
Pada saat aku sedang konsentrasi untuk memahami dan menghapal pelajaran yang sedang aku baca, tiba-tiba ada seorag temanku yang menangis seperti orang ketakutan. Semua temanku yang sedang bercanda mengarahkan perhatiannya pada sosok temanku yang saat ini sedang menangis seperti orang ketakutan. Hal ini menjadikan semua arah pandang mengarah kepadanya yang menagngis tanpa sebab. Dalam hitungan beberapa detik saja banyak teman-temanku yang mengerubunginya untuk menanyakan keadaannya. Selang beberapa detik dia berteriak histeris menjadikan teman-temanku mengambil kesimpulan bawha dia kesurupan. Lalu teman-temanku membawanya keruang UKS untuk mendapat penanganan yang lebih lanjut.
Aku sangat kesal karena temanku yang berteriak tadi merusak konsentrasiku sehingga apa yang aku sudah hapal hilang dalam sekejap. Bel pulang telah berbunyi aku tidak ingin segera pulang. Aku menunngu sekolah agak sepi sedikit karena aku malas menunggu jemputan dibawah sinar matahari yang sedang terik seperti sekarang ini. Aku mengetahui bahwa aku akan telat dijemput karena hal-hal seperti ini sudah sering aku alami.
Pada saat aku sedang berjalan sendiri menuju kedepan gerbang, temanku menyapaku dan mengatakan bahwa temanku yang kesurupan itu mengatakan bahwa aku sangat sering diikiti oleh penghuni kelas itu. Aku hanya menanggapinya dengan santai dan biasa saja karena hal ini sudah sering aku alami. Sesampainya dirumah aku memikirkan kejadian yang terjadi disekoalah tadi aku merasa mengalami de javu karena aku seperti sudah mengalami peristiwa ini.
Aku tidak tahu harus bersyukur atau tidak dengan kemampuan yang aku miliki. Aku sering melihat orang-orang berlalu lalang disekitarku namun hanya aku yang bisa melihat orang tersebut karena orang lain tidak bisa melihatnya. Aku tersadar bahwa perempuan yang mengikutiku itu merupakan orang yang aku lihat berdiri didalam gedung ruang kelas dulu sewaktu malam pelantikan anggota pramuka baru. Sedangkan laki-laki yang ku lihat dulu juga meupakan penghuni kelas yang aku tempati sekarang ini. Aku mengetahui keduannya ketika aku sedang piket membersihkan kelas sendirian karena pada saat itu teman-temanku sedang pergi kekoperasi untuk membeli minuman.
Tak bisa kita pungkiri bahwa didunia ini ada kehidupan lain yang tidak kasat mata. Oleh sebab itu, hargailah mereka jika mengiginkan kebersamaan secara damai dalam satu dunia.
Komentar
Posting Komentar